Keju terbuat dari bahan baku susu, baik itu susu sapi, kambing atau kerbau. Keju berasal dari wilayah Timur Tengah, lebih tepatnya di wilayah sekitar perbatasan antara Irak, Syria dan Turki pada masa sekarang. Bukti tertulis tentang kapan persisnya keju mulai dibuat manusia sampai saat ini tidak ditemukan. Namun, sebagian sejarawan meyakini bahwa keju sudah dikonsumsi manusia sejak 8.000 tahun yang lalu.
Keju ditemukan secara tidak sengaja. Susu yang terlalu lama disimpan dalam kantong-kantong yang terbuat dari lambung domba atau hewan ternak lain yang dikeringkan dan terkena matahari langsung berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih, serta mengubah susu tersebut menjadi keju yang dikenal saat ini.
Keju merupakan salah satu makanan favorit. Keju bisa dikombinasikan secara langsung, dijadikan toping untuk berbagai makanan maupun dicampur dengan makanan lain. Keju mengandung banyak nutrisi yang hamper sama dengan kandungan nutrisi pada susu. Dalam satu pon keju, terdapat kandungan nutrisi yang sama dengan satu gallon susu. Berikut kandungan gizi yang terdapat pada keju:
1. Protein
Keju mengandung protein yang cukup tinggi, bahkan jika mengonsumsi keju sebanyak 100 gram maka akan mampu mencukupi 25% dari kebutuhan protein tubuh. Selain itu keju juga mengandung asam amino yang lengkap, sehingga berperan dalam sintesis protein untuk pembangun jaringan otot, metabolisme sel-sel tubuh, dan tulang.
2. Mineral
Mineral yang terkandung dalam keju antara lain kalsium, fosfor dan seng. Kandungan kalsium pada setiap keju tidaklah sama. Tergantung pada proses penggumpalan pada keju. Keju yang digumpalkan menggunakan enzim akan memiliki kandungan kalsium lebih besar dua kali lipat daripada keju yang digumpalkan menggunakan asam.
3. Vitamin
Keju juga mengandung beberapa vitamin, seperti Vitamin A, Vitamin D, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6 dan Vitamin B12.
4. Laktosa
Laktosa pada keju hanya sebesar 4,5% sampai 7,5%
Ada banyak jenis keju yang beredar di pasaran, tetapi hanya beberapa jenis saja yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Antara lain:
1. Keju Cheddar
Keju cheddar merupakan jenis keju yang umum dikenal. Namanya diambil dari daerah tempat jenis keju ini dibuat, yaitu desa Cheddar di Somerset, Inggris. Keju ini sangat popular di dunia, di Indonesia pun keju ini paling sering digunakan untuk membuat kue, roti dan juga untuk pelengkap sarapan.
2. Keju Mozzarella
Keju ini pasti juga sering dijumpai dan sering digunakan untuk memasak. Keju ini berasal dari negara Italia. Dinamai Mozzarella karena proses pembuatannya keju ini diputar-putar dan dipotong (mozzare). Teksturnya lembut dan mudah dibentuk, tapi ada juga yang agak padat dan biasanya berwarna putih atau kekuningan. keju ini biasa digunakan sebagai toping untuk membuat pizza, pasta panggang, macaroni schotel, dan macam-macam makanan panggang lainnya karena keju ini akan meleleh dan menciptakan rasa yang nikmat.
3. Keju Parmesan
Keju Parmesan berasal dari kota Parma, Italia. Keju ini dijual dalam beberapa bentuk, biasanya dalam bentuk padat dan ada yang sudah duparut seperti bubuk. Texturnya padat dan agak keras karenan proses pemeramannya cukup lama, bisa bertahun-tahun dan yang pasti aromanya sangat tajam. Biasanya keju ini digunakan untuk taburan dalam pasta, pizza, spageti, macaroni dan juga dicampurkan dengan keju mozzarella yang aromanya kurang kuat.
Selain rasanya yang enak, keju juga bermanfaat bagi kesehatan. Keju yang berbahan dasar susu secara umum memiliki kandungan seperti susu, tetapi ada beberapa kandungan lainnya. Simak manfaat keju bagi tubuh berikut:
1. Kesehatan mata
Keju mengandung banyak vitamin A yang sangat baik bagi kesehatan mata anda. Selain itu, vitamin A yang terkandung dalam keju membantu menjaga kesehatan kulit dan perlindungan dari infeksi.
2. Membantu pertumbuhan gigi dan tulang
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot. Keju mengandung kalsium yang cukup tinggi, sehingga baik bila dikonsumsi anak-anak, misalnya untuk membantu pertumbuhan gigi dan tulang serta membekukan darah pada luka sehingga luka cepat kering.
3. Pembangun jaringan otot
Keju juga mengandung protein yang cukup tinggi. Selain itu keju juga mengandung asam amino yang lengkap, misalnya jenis BCAAs (isoleucine, leucine, dan valine) sehingga berperan dalam sintesis protein untuk pembangun jaringan otot, metabolisme sel-sel tubuh, dan tulang.
4. Membuat tidur lebih nyenyak
Mengonsumsi keju yang cukup akan membuat kualitas tidur menjadi lebih baik, karena keju mengandung triptofan. Triptofan terbukti mampu mengurangi stres dan stabilisasi syaraf otak dan membantu berhenti mengkhawatirkan hal-hal aneh. Ini berarti bahwa jika mengonsumsi keju sebelum tidur maka akan membuat lebih mudah tertidur dan menghilangkan pikiran-pikiran aneh penyebab susah tidur.
5. Membantu sintesa DNA dan menjaga fungsi syaraf
Vitamin B2 yang terkandung dalam keju mempunyai peranan penting dalam metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan protein. Jadi mengkonsumsi keju dapat membantu menjaga kesehatan dengan cara memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Keju juga mengandung vitamin B6 yang membantu metabolisme asam amino dan lemak, serta menjaga kesehatan kulit dan sistem syaraf. Sedangkan B12 (kobalamin) dalam keju adalah sebuah vitamin larut air yang berperan penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem syaraf, serta dalam pembentukan darah. Vitamin B12 mampu membantu pematangan sel-sel darah merah, membantu sintesa DNA dan menjaga fungsi syaraf.
Keju memang merupakan hasil fermentasi dari susu, kabarnya semakin tua, semakin nikmat rasanya. Tetapi kalau saat menyimpan ia ditumbuhi jamur berwarna kehijauan atau kekuningan, tentu saja ia tak bisa lagi dimakan. Apalagi jika rasanya kemudian berubah dan menjadi masam tidak lagi lezat, keju ini memang sebaiknya dibuang.
Agar tidak terjadi hal seperti itu, ikuti tips berikut agar keju dapat bertahan lama dan tidak mudah berjamur.
Saat pembelian
Penyimpanan
Menyimpan keju lebih baik diletakkan dalam sebuah wadah yang bersih dan kering, dibungkus dengan tissue makan atau kain lembut dan tipis. Berikan sedikit ruangan untuk keju bernafas, kemudian simpan di dalam lemari es. Wadah untuk menyimpan sebaiknya terbuat dari plastic.
Ketika berjamur
Beberapa keju yang berjamur ada yang masih bisa dimakan. Cara mengetahuinya adalah mengecek perubahan aroma dan rasa. Bila aroma dan rasa tidak berubah, maka buang bagian yang berjamur, kemudian oleskan minyak zaitun atau canola dan simpan di wadah yang berbeda dari wadah semula.
Untuk menghindari jamur berkembang, sebaiknya simpan keju di dalam kemasan plastik tertutup yang kedap udara.
Berbagai resep makanan dari keju bisa dengan mudah dibuat. Yuk, simak beberapa resep berikut:
(untuk melihat resep lengkap, KLIK judul )
10. DADAR GURIH KEJU
11. ROTI KEJU NUGGET