Ikan merupakan bahan pangan dengan kandungan protein tinggi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, karena sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi perikanan yang perlu dimanfaatkan secara optimal dan lestari.
Ikan laut yang umum di konsumsi: (*tersedia di Super Indo)
Ikan air tawar yang umum di konsumsi: (*tersedia di Super Indo)
Asma
Anak yang mengonsumsi ikan, lebih kecil kemungkinannya dalam mengembangkan penyakit asma.
Otak dan mata
Berkat kandungan asam lemak omega-3 yang terkandung di dalamnya, ikan dapat memberikan manfaat kesehatan manfaat kesehatan pada jaringan otak dan pada retina mata.
Kanker
Asam lemak omega-3 pada ikan dapat mengurangi risiko berbagai macam jenis penyakit kanker sebanyak 30 hingga 50 persen, terutama kanker rongga mulut, kerongkongan, usus besar, payudara, dan prostat.
Penyakit Kardiovaskular
Mengonsumsi ikan setidaknya setiap minggu sekali dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke dengan mengurangi pembekuan darah dan peradangan, meningkatkan elastisitas pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar lemak darah, dan meningkatkatan kadar kolesterol ‘baik’
Demensia
Orang tua yang mengonsumsi ikan atau makanan laut setidaknya sekali dalam seminggu memiliki kemungkinan risiko yang lebih rendah untuk menderita demensia, termasuk penyakit Alzheimer.
Depresi
Orang yang mengonsumsi ikan secara teratur memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengalami depresi. Hal ini karena depresi telah dikaitkan dengan rendahnya tingkat asam lemak omega-3 di otak.
Diabetes
Mengonsumsi ikan juga dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada orang yang menderita penyakit diabetes.
Penglihatan
Bayi yang disusui oleh ibu yang mengonsumsi ikan secara rutin diketahui mempunyai penglihatan yang lebih baik. Hal ini mungkin karena asam lemak omega-3 yang ditransmisikan dalam ASI.
Peradangan
Mengonsumsi ikan secara teratur dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis, psoriasis, dan penyakit autoimun.
Prematuritas
Makan ikan secara teratur selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko melahirkan bayi prematur.
Ikan termasuk makanan yang rendah lemak, tinggi protein dan merupakan sumber asam lemak omega 3 (lemak baik).
Kandungan gizi berbagai jenis ikan per 100 gram diantaranya sebagai berikut :
Ikan Salmon
Ikan Tengiri
Ikan Tongkol
Ikan Kakap
Ikan Kembung
Ikan Bawal
Ikan Bandeng
Ikan Kue
Ikan Emas
Ikan Lele
Ikan Mujair
Warna kulit terang dan cerah.
Daging ikan bila ditekan terasa kenyal.
Mata jernih menonjol dan cembung*.
Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas.
Insang berwarna merah.
Sirip kuat.
Kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Dan tidak berbau busuk.
*Untuk warna mata, tekstur dan warna ikan, tergantung pada jenis ikan
Cuci bersih ikan dengan air dingin yang mengalir.
Bersihkan sisik, sirip dan potong bagian ekor ikan.
Belah bagian perut dan keluarkan semua isi perut ikan. Lakukan dengan hati-hati agar empedu ikan tidak pecah di dalam.
Cuci ikan di bawah air mengalir, dan bersihkan pula bagian insangnya.
Siram ikan dengan cuka atau air perasan jeruk nipis. Diamkan sebentar dan bilas kembali.
Tiriskan ikan dan simpan di dalam plastik yang tertutup rapat sebelum dimasukkan ke dalam freezer.
Dengan demikian, ikan akan bertahan setidaknya seminggu sebelum diolah. Hindari menyimpan ikan terlalu lama karena es akan membuat rasanya menjadi hambar.
Amankan ikan dengan pembungkus plastik (plastic wrap) dan simpan di dalam lemari es, sebaiknya setelah membeli ikan, SIS langsung mengolahnya.
Jika SIS ingin menyimpannya di dalam freezer, tidak boleh disimpan lebih dari 6 bulan.
Untuk melelehkan ikan yang sudah beku, cukup hanya meletakan ikan pada suhu dingin.
Jangan pernah mendinginkan ulang ikan yang sudah pernah didinginkan
Jika SIS ingin memasaknya, olahlah ikan tersebut, dan cucilah tangan SIS, talenan dan peralatan dapur dengan sabun, bilas hingga bersih.
Untuk melihat resep lengkap silakan KLIK judul resep