4 Fakta Makanan Organik yang Wajib Diketahui!

Makanan organik kian populer, terutama untuk kalangan masyarakat yang bergaya hidup sehat. Banyak yang meyakini bahwa produk organik lebih aman dan lebih sehat dibandingkan dengan makanan biasa. Adapula yang menyebutnya lebih aman untuk lingkungan dan hewan.

Meskipun demikian, masih banyak yang belum memahami seluk-beluk makanan organik. Padahal, kita seharusnya paham terlebih dulu dengan segala sesuatu yang kita konsumsi agar sadar akan manfaat dan risikonya. Sebelum mencoba makanan organik, ketahui dulu yuk fakta-faktanya!

 

Bebas dari Zat Tambahan

Dilansir dari sebuah penelitian kesehatan, makanan organik adalah jenis makanan yang prosesnya tidak menggunakan bahan kimia, zat buatan, hormon, antibiotik, atau organisme hasil rekayasa genetika. Untuk mendapatkan label organik, suatu produk pangan harus bebas dari zat-zat tambahan, termasuk pengawet, pewarna, penyedap rasa, dan lain-lain.

Tanaman yang ditanam secara organik akan menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kandang dan pupuk kompos. Kualitas tanah dan konservasi air tanah dari pertanian organik ini cenderung ditingkatkan, sehingga lebih baik untuk lingkungan. Hewan yang diternak secara organik pun tidak diberikan antibiotik atau hormon.

Beberapa jenis pangan yang kerap dilabeli sebagai bahan makanan organik adalah buah, sayur, susu, daging, biji-bijian, hingga sereal untuk sarapan. Bahkan, produk soda dan cookies pun saat ini mulai menggunakan label organik.

 

Lebih Banyak Nutrisi

Studi perbandingan kandungan nutrisi yang ada pada pangan organik dan non-organik menunjukkan hasil yang beragam. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh variasi alami dalam penanganan dan produksi makanan, sebagaimana yang dipaparkan oleh Healthline. Meskipun demikian, bukti menunjukkan bahwa produk organik memang lebih bernutrisi.

Masih dikutip dari artikel yang sama, beberapa studi telah menunjukkan bahwa produk organik umumnya memiliki antioksidan yang tinggi (hingga mencapai 69% lebih tinggi) dan mikronutrien tertentu, seperti vitamin C, seng, dan zat besi.

Selain itu, produk organik mengandung kadar nitrat yang lebih rendah. Penelitian telah menunjukkan kadar nitrat pada makanan organik 30% lebih rendah dari makanan biasa. Adapun kadar nitrat yang tinggi pada makanan dihubungkan dengan risiko jenis kanker tertentu.

 

Lebih Sedikit Bahan Kimia

Beberapa orang memilih makanan organik untuk diet dan banyak pula yang memilihnya untuk menghindari konsumsi bahan kimia yang berlebihan. Dilansir dari Healthline, mengonsumsi produk pangan organik mampu mengurangi paparan residu pestisida dan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Biasanya, kemungkinan adanya residu pestisida empat kali lebih besar ditemukan pada tanaman non-organik. Selain itu, sebuah studi juga telah menemukan bahwa kadar logam yang beracun (Kadmium) lebih rendah 48% pada produk pangan organik.

 

Banyak Manfaat untuk Kesehatan

Beberapa bukti telah menunjukkan bahwa pangan organik memang bermanfaat untuk kesehatan. Antioksidan yang tinggi pada produk organik membantu melindungi sel-sel dari kerusakan. Ada pula penelitian yang menunjukkan bahwa diet organik bisa bermanfaat bagi tubuh, sistem imun, dan reproduksi.

Bagi Anda yang mencari makanan organik untuk diet, daging ayam yang diternak secara organik mampu menurunkan berat badan dan meningkatkan sistem imun. Jadi, selain nutrisi yang lebih kaya, produk pangan organik juga bisa membantumu menjaga berat badan.

Nah, jika Anda ingin menambah asupan nutrisi sekaligus mengurangi bahan kimia pada produk pangan, mengonsumsi makanan organik adalah cara yang paling tepat. Tidak hanya sehat, banyak juga yang berpendapat bahwa produk organik memiliki rasa yang lebih enak.