28 April 2018

Jakarta, 28 April 2018 - Dalam rangka memperingati Hari Bumi 2018 dan upaya penghentian polusi yang berasal dari sampah plastik, jaringan supermarket nasional Super Indo bekerjasama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menyelenggarakan kegiatan edukasi publik dan publikasi yang didesain secara khusus untuk mengajak masyarakat Indonesia merubah perilaku belanja yang kurang bijak dalam penggunaan kantong plastik/kresek.
 
Kegiatan edukasi publik tersebut dirancang khusus dalam konsep talk show dan “Rampok Plastik”. Aktivitas Rampok Plastik sendiri menargetkan para shopper yang masih suka menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Para aktivis Diet Kantong Plastik yang mendapati shopper membawa kantong plastik akan melakukan pendekatan persuasif untuk meminta kantong plastik yang dibawa shopper dan menukarkannya dengan kantong belanja pakai ulang.  Sedangkan dalam talk show, hadir sebagai pembicara perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, perwakilan pemerintah Kota Jakarta Timur, perwakilan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), dan manajemen Super Indo yang diwakili oleh Yuvlinda Susanta, Head of Corporate Affairs & Sustainability. Puncak acara dari rangkaian kegiatan Earth Day yang dilaksanakan di Mall Basura ini adalah penandatanganan lembar “Komitmen Bersama” Antara Super Indo, GIDKP, KLHK. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Jakarta Timur, dan public figure mewakili para shoppers. Komitmen tersebut adalah bentuk dukungan masing-masing pihak dalam upaya menghentikan polusi lingkungan yang berasal dari kantong plastik dan dukungan pengurangan sampah plastik yang ditargetkan di tahun 2025.
 
Wirawan Winarto, VP Operation Super Indo mengatakan, “Sejak tahun 2016, Super Indo menjalankan rekomendasi KLHK dalam hal pengurangan sampah plastik, dengan tidak memberikan kantong plastik secara gratis di semua gerainya. Rekomendasi tersebut digulirkan dalam program insentif yang menarik bagi pelanggan dengan menawarkan Reusable Bag dan memberikan Cash Back kepada pelanggan yang tidak menggunakan kantong plastik. Program tersebut berhasil mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak lebih dari 50%, di mana sebelum program Kantong Plastik Tidak Gratis 1,82 kantong plastik per transaksi menjadi rata-rata 0,75 kantong plastik per transaksi. Selain itu juga terjadi perubahan perilaku pelanggan menjadi lebih bijak terhadap penggunaan kantong plastik.”
 
Yuvlinda menambahkan lebih dari satu juta kresek berhasil dikurangi penggunaannya sepanjang tahun 2017 lalu, bukti komitmen serius Super Indo dalam mengajak pelanggan mengurangi sampah kantong plastik. Program cash back sendiri mendapat sambutan yang sangat positif dari pelanggan dan banyak pihak, sehingga Super Indo dan GIDKP merasa komunikasi publik terkait program tersebut serta edukasinya perlu ditingkatkan dan dijadikan benchmarking sebagai pendekatan yang inovatif dan ramah dalam merubah perilaku masyarakat dalam pengurangan kantong plastik sekali pakai. “Sehingga target pengurangan sampah plastik sebesar 70% di tahun 2025 seperti yang kemukakan oleh Menteri KLHK bisa direalisasikan dengan baik,” ujar Yuvlinda.